Kamis, 13 Oktober 2011

Berlibur ke Gembiraloka


Suatu hari di hari minggu, seorang teman mengajak berlibur ke kebun binatang. Di Yogyakarta, kebun binatang yang sudah kesohor dari jaman Sri Sultan HB IX ini tak lain adalah Gembiraloka. Gembiraloka berasal dari dua kata yaitu gembira yang berarti senang dan loka atau taman, taman untuk bergembira.  “Daripada ke mall, kebun binatang lebih baik, mengenalkan anak pada hewan dan tumbuhan,” pikir kami sebagai orang tua.
Berhubung hari minggu, pengunjung Gembiraloka yang didominasi anak-anak tk begitu banyak. Saya pikir kebun binatang dengan lahan seluas 20 ha yang separonya berupa hutan lindung ini sudah banyak perubahan yang menarik minat para wisatawan. Namun ternyata masih seperti itu-itu saja. Meski di situ terdapat lebih dari 100 spesies satwa dan 61 spesies flora, namun kondisinya banyak yang memprihatinkan. Kami tidak melihat burung unta yang biasanya menyapa pengunjung di ujung pintu masuk, juga jerapah yang kami cari tidak ada.
Memang di lahan yang dialiri sungai Gajah Wong ada penambahan wahana seperti kolam tangkap, kolam sentuh, kemudian ada taman reptile, laboratorium dan pembongkaran wahana terowongan dinosaurus yang kemungkinan akan diganti dengan wahana baru. Beberapa binatang rasanya justru semakin berkurang. Meskipun begitu, kami tetap menikmati liburan kali itu. Ada banyak pengetahuan yang dapat diperoleh  mengenai flora dan fauna.
Agar liburan ke kebun binatang semakin menyenangkan, tak ada salahnya mempersiapkan beberapa hal.
Tips ke kebun binatang :
1.      Pastikan kondisi tubuh fit karena berkeliling kebun binatang membutuhkan stamina yang prima. 
2.    Gunakan pakaian yang santai dan menyerap keringat. Untuk ibu-ibu sebaiknya tidak.mengenakan highheel karena membuat kaki cepat lelah. 
3.      Membawa bekal makanan dan minuman secukupnya. 
4.      Jika perlu membawa topi atau payung untuk menghindari terik matahari. 
5.  Awasi anak untuk tidak terlalu dekat dengan kandang karena ada beberapa binatang yang bisa membahayakan. 
6.      Jangan lupa dokumentasikan beberapa moment (misalnya si anak menunggang gajah, memberi makan rusa) atau cukup binatangnya saja, agar sesampainya di rumah orang tua dapat menceritakan kembali apa yang telah dilihat di kebun binatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar