Sabtu, 18 Februari 2012

Tas Dowa Jogja

Sederhana, rajutan, handmade dengan warna-warna natural.  Kira-kira seperti itu gambaran tas “Jogja punya” ini. Ya, tas yang kini tengah naik daun ini jelas tak kalah dengan tas branded macam Guess, LV, Hermes, Chanel  dan sebagainya. 

Soal kualitas, Dowa bukan hanya diakui di negeri sendiri. Sejak puluhan tahun lalu, PT. Rumindo Pratama yang menaungi pembuatan tas rajut ini telah merintis pangsa pasar luar negeri seperti Eropa dan Amerika. Seperti kita ketahui, rajutan merupakan warisan nenek moyang yang memiliki nilai artistik tinggi. Tak heran tas dengan merek dagang The Sak berhasil melanglang buana. Sementara tas dengan merek dagang Dowa, lebih dikenal di pasar lokal.

Apa beda Dowa dan The Sak? Keduanya hampir sama, hanya saja jika Dowa ada tambahan aplikasi logam dan kulit, maka The Sak full rajutan, lebih natural. Harganyapun lebih mahal Dowa yang dipatok sekitar Rp. 500.000-an sementara The Sak sekitar Rp. 200.000-an. Hanya saja, kita tidak bisa mendapatkan tas ini sembarang toko. Hal tersebut justru menjadi nilai tambah pada keeksklusifitas tas rajut ini.

Pusatnya sendiri ada di Jl. Godean km 7 Sidomoyo. Dari arah gamping, ringroad perempatan godean belok kiri, sebaliknya dari arah Maguwo ringroad perempatan godean belok kanan, tidak jauh dari pom bensin. Selain disuguhi beragam tas-tas unik, biasanya di sana juga ada kudapan tradisional atau lebih kerennya jajan pasar. Sementara outletnya ada di hotel  Novotel dan hotel Sheraton Jogjakarta.

Jangan takut kuno atau ndeso, justru model rajut lagi digandrungi anak-anak muda hingga pejabat. Jadi bagaimana, daripada memakai produk import atau pura-pura import, mengapa kita tidak memakai hasil karya anak negeri saja.

1 komentar:

  1. orangtua saya tinggal di daerah godean,dan saya tidak tau klo di jalan godean ada tas rajutan yang unik,justru saya tau dewo(the sak) dari teman. lokasi showroom tas dewo klo dr pasar godean sebelah kiri jalan sebrang pom bensin arah bantulan yach? trimakasih (feti)

    BalasHapus